Penasaran Apa Tugas Operator Produksi? Suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri pasti mempunyai salah satu bagian proses terpenting, yaitu produksi. Proses ini membutuhkan berbagai elemen yang saling berhubungan, termasuk juga antara manusia dan mesin. Penggunaan mesin dalam kegiatan produksi merupakan hal yang mutlak. Apalagi untuk industri menengah dan besar. Dalam penggunaan mesin, manusia menjadi pemegang kendali mesin pada kegiatan produksi atau disebut juga dengan operator produksi.
Lantas, apa tugas operator produksi? Tugas operator produksi adalah sebagai berikut:
- Briefing dan Persiapan Material
- Mengoperasikan Mesin
- Setting Program Mesin
- Melakukan Monitor pada Mesin Produksi
- Menjaga Produktivitas
- Menjaga kualitas produksi
- Memastikan Delivery Produk ke Proses Berikutnya
- Bekerja Sesuai Target
- Memberi Informasi pada Pergantian Shift
- Memelihara Lingkungan Kerja dengan Baik
- membuat laporan Kerja
Penasaran apa saja tugas operator produksi perusahaan? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Baca juga: Mengupas Tugas Administrasi Produksi Pabrik. Lengkap Penjelasannya
Tugas Operator Produksi
Apa itu operator produksi? Kata operator berasal dari bahasa Inggris, yaitu operate yang berarti mengoperasikan. Operator produksi yaitu karyawan dari suatu perusahaan produksi yang memiliki tugas atau tanggung jawab untuk mengoperasikan mesin produksi untuk menghasilkan produk jadi atau setengah jadi.
Dengan kata lain, operator produksi merupakan posisi yang paling vital. Karena mereka yang menentukan hasil produk dari sebuah perusahaan. Dalam proses produksi, operator produksi menangani semua pekerjaan. Mulai dari persiapan material hingga finishing produk.
Lalu, apa saja tugas produksi? Inilah beberapa tugas operator produksi.
Briefing dan Persiapan Material
Tugas operator produksi yang pertama yaitu hadir dalam briefing tugas. Baik itu pada awal pekerjaan atau pada awal hari. Briefing menjadi sebuah keharusan, karena akan menjadi modal awal dalam menjalankan kegiatan operasional. Biasanya briefing harian akan membahas tentang pekerjaan hari sebelumnya, rencana kerja, target, pembagian tempat kerja, dan pembagian tugas.
Selain itu, operator produksi juga memiliki tugas untuk mempersiapkan material. Bahan atau material tersebut yang mendukung proses produksi pada area mesin produksi.
Mengoperasikan Mesin
Mengoperasikan mesin menjadi tugas utama dari operator produksi. Setelah selesai briefing, setiap pekerja akan menuju mesin yang mereka operasikan. Anda memulai tugas dengan menyalakan, menjalankan, sampai mematikan mesin produksi. Kesalahan yang terjadi selama proses produksi, menjadi tanggung jawab operator.
Setting Program Mesin
Tugas dari operator produksi yaitu melakukan setting program pada mesin yang mereka pegang. Anda harus melakukan proses setting sesuai dengan standar atau spek produk agar terhindari dari kerusakan mesin. Untuk itu, pengetahuan Anda sebagai operator tentang mesin tersebut sangatlah penting.
Melakukan Monitor pada Mesin Produksi
Walaupun Anda mengoperasikan mesin secara otomatis, namun Anda tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Anda harus tetap melakukan monitor pada kondisi mesin produksi, agar tidak terjadi troubleshooting. Karena jika terjadi kesalahan sedikit saja pada mesin, akan mengganggu proses produksi selanjutnya. Anda harus bertanggung jawab untuk memanggil teknisi mesin, jika melakukan kesalahan.
Menjaga Produktivitas
Operator produksi tidak hanya bertugas untuk mengoperasikan mesin produksi saja. Tetapi, Anda juga bertanggung jawab untuk menjaga produktivitas dalam proses produksi. Produktivitas ini sangat erat kaitannya dengan upaya bekerja secara efektif dan efisien. Selain itu, produkstivitas juga berfungsi untuk memenuhi target dari perusahaan.
Menjaga Kualitas Produksi
Kualitas merupakan hal utama yang harus Anda perhatikan. Operator produksi memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas produksi sesuai dengan spek atau standar tertentu dari perusahaan. Untuk itu, kehadiran supervisor untuk melakukan pengawasan dan pengecekan kualitas produksi sangatlah penting.
Memastikan Delivery Produk ke Proses Berikutnya
Apa tugas operator produksi? Tugas operator produksi yang berikutnya yaitu memastikan produk yang telah selesai pada proses mesinnya, terkirim ke proses selanjutnya. Jika produk tersebut belum sampai pada proses selanjutnya, maka produk tersebut masih menjadi tanggung jawab Anda.
Bekerja Sesuai Target
Target merupakan pegangan bagi operator produksi dalam bekerja. Jika target tidak terpenuhi terutama karena karyawan yang lalai, dapat mempengaruhi semua lini produksi. Untuk itu, Anda harus menhindari terjadinya kesalahan. Karena target juga berkaitan dengan klien, sehingga dapat berpengaruh pada kredibilitas perusahaan.
Memberi Informasi pada Pergantian Shift
Satu mesin dapat dikendalikan oleh dua atau tiga orang dalam waktu yang berbeda-beda. Agar terhindar dari kesalahpahaman, maka Anda bertugas untuk memberikan informasi pada operator yang bekerja pada shift selanjutnya. Anda harus memberikan informasi lengkap tentang pekerjaan apa yang harus terlaksana, perubahan rencana, kendala, target, dan lain-lain.
Memelihara Lingkungan Kerja dengan Baik
Tugas operator produksi selanjutnya adalah menjaga lingkungan kerjanya dengan baik. Anda harus bisa memastikan lingkungan kerja terpelihara dengan baik. Lingkungan kerja tersebut meliputi material mentah, peralatan produksi, sparepart, kebersihan mesin, dan lain-lain.
Membuat Laporan Kerja
Tugas operator produksi yang terakhir adalah membuat laporan. Laporan kerja merupakan bentuk tanggung jawab Anda yang akan berguna untuk akunting produksi dan bahan analisa perusahaan. Laporan tersebut biasanya berupa informasi jenis produk hasil dari proses produksi, waktu lembur (jika ada), kuantitas produksi yang tercapai, dan lain sebagainya.
Baca juga: Panduan Jobdesk Admin Produksi Perusahaan
Kesimpulan
Nah, jika Anda masih bingung apa tugas operator produksi? Anda sudah menemukan jawabannya pada penjelasan di atas. Mengingat tugas operator produksi sangatlah vital, biasanya perusahaan akan menuntut Anda untuk memenuhi beberapa kriteria khusus. Misalnya tidak buta warna, ketahanan fisik, dapat bekerja dalam tekanan, dapat bekerja sesuai target, punya inisiatif, dapat bekerja dalam tim, dan mampu bekerja dalam shift. Kriteria tersebut sangat lumrah agar tercapai produktivitas perusahaan.