Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu hal penting dalam perusahaan. Biaya ini umumnya besarannya paling tinggi dibandingkan dengan pengeluaran perusahaan lainnya. biaya tenaga kerja langsung ini mencakup gaji karyawan, tunjangan dan juga kontribusi lainnya. Menghitung biaya tenaga kerja langsung dengan tepat juga akan membantu perusahaan dalam mengatur keuangan mereka. Oleh karena itu, kami akan memberikan cara menghitung biaya tenaga kerja langsung beserta dengan contohnya.
Apa yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung? Sederhananya, biaya tenaga kerja langsung adalah semua pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi. Sementara, biaya tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja lain dari lintas sektoral yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi.
Bagaimana cara mudah menghitung biaya tenaga kerja langsung? Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bagaimana cara menghitung biaya tenaga kerja langsung? Berikut langkah-langkah menghitung biaya tenaga kerja langsung.
Pertama, ketahui mana saja yang masuk ke dalam biaya tenaga kerja langsung. Salah satu komponen yang harus masuk dalam biaya ini adalah karyawan. Karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi harus Anda hitung ke dalam biaya tenaga kerja langsung. Karyawan tersebut bisa Anda beri upah per jam atau dengan sistem gaji bulanan.
Kedua, hitung total biaya tenaga kerja langsung. Anda harus menghitung semua yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung dalam periode waktu tertentu. Adapun komponen-komponen yang harus Anda hitung adalah: upah karyawan, pajak pendapatan, pensiun, asuransi kesehatan yang dibebankan kepada perusahaan, kompensasi pekerja, asuransi jiwa yang di tanggung oleh perusahaan, dan keuntungan perusahaan yang lain.
Ketiga, Kalkulasi biaya karyawan per jam. Anda bisa menghitung upah seluruh pekerja per jam. Untuk menghitungnya, Anda tinggal membagi total alokasi biaya tenaga kerja dengan total jumlah jam pada periode tertentu.
Sebagai contoh, Anda menentukan biaya tenaga kerja langsung seorang karyawan perusahaan adalah Rp 100 juta per tahun. Pekerja tersebut bekerja selama 2000 jam dalam waktu 1 tahun. Itu berarti karyawan tersebut bekerja 40 jam dalam waktu kurang lebih 50 minggu).
Untuk mengetahui biaya tenaga kerja langsung karyawan tersebut, Anda tinggal membagi Rp 100.000.000 dengan 2 000 jam. Jadi Anda dapat mengetahui bahwa biaya tenaga kerja langsung untuk karyawan tersebut adalah Rp. 50.000 per jam.
Keempat, hitung biaya tenaga kerja langsung untuk periode tertentu. Setelah Anda mengetahui perhitungan biaya tenaga kerja langsung per jam, Anda bisa menggunakan polanya untuk menentukan biaya tenaga kerja harian, mingguan, bulanan hingga triwulanan untuk seorang karyawan tertentu.
Sebagai contoh, jika Anda mempunyai pekerja dengan durasi bekerja 40 jam setiap minggu, maka biaya tenaga kerja langsung untuk karyawan tersebut adalah 40 X Rp. 50.000 jadi hasilnya Rp. 2.000.000 per minggu.
Baca juga: Panduan Menghitung Rata-Rata Gaji Buruh Pabrik Mudah Dan Cepat
Contoh Biaya Tenaga Kerja Langsung
Apa yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja langsung dan contohnya? Untuk pengertian biaya tenaga kerja langsung, kami sudah menjelaskan dengan singkat di pembahasan atas. sementara untuk contoh kasus biaya ini bisa Anda simak sebagai berikut:
Agar Anda lebih memahami tentang biaya tenaga kerja langsung, berikut kami berikan contoh-contoh kasus cara menghitung biaya tenaga kerja langsung.
Pabrik Kopi Merdeka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi kopi biji. Total karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut berjumlah 15 orang. Semua karyawan tersebut terbagi ke dalam beberapa divisi, termasuk produksi, pengemasan hingga distribusi kopi.
Pak Budi, sebagai pemilik perusahaan, ingin menghitung biaya tenaga tersebut per jam untuk periode waktu 1 tahun.
Langkah pertama yang Pak Budi lakukan adalah menghitung total biaya tenaga kerja dari 15 karyawannya. Dia menjumlahkan upah, tunjangan dan pendapatan lainnya. Pak Budi mendapatkan total jumlah biaya tenaga kerja Rp 750.000.000 per tahun.
Setelah itu, dia menjumlah semua jam kerja karyawan di pabriknya dalam kurun waktu 1 tahun. Adapun perincian jam kerja karyawannya berbeda. Ada 10 karyawan yang bekerja 40 jam selama seminggu selama 50 minggu. Jadi, dia mendapatkan total biaya tenaga kerja (10 X 40 X 50). Jadi total bekerja 10 karyawan tersebut adalah 20.000 jam.
Sementara itu, 5 karyawan lain bekerja selama 35 jam seminggu selama 48 minggu selama satu tahun. Dengan demikian, total jam kerjanya adalah (5 X 35 X 48). Jadi total jam kerja 5 karyawan tersebut adalah 8.400 jam.
Dengan demikian, total jam kerja semua karyawan perusahaan tersebut adalah 28.400 jam kerja. Setelah mengetahui total jam kerja tersebut, Pak Budi akan lebih mudah mengetahui biaya tenaga kerja langsung per jam karyawannya.
Pak Budi tinggal membagi jumlah anggaran biaya tenaga kerja langsung dengan total jam kerja (Rp 750.000.000: 28.400 = 26.400. Jadi, biaya tenaga kerja per jam untuk karyawannya adalah Rp. 26.400 per jam.
Baca juga: 4 Manfaat Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung. Rahasia Profit Melesat
Kesimpulan
Itulah cara menghitung biaya kerja langsung yang bisa Anda ketahui. Untuk menghitung biaya ini sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengetahui jumlah jam kerja dari semua karyawan Anda. Selain itu, Anda juga perlu menghitung anggaran biaya tenaga kerja yang sudah ditetapkan selama satu tahun.
Kemudian, Anda cukup membagi antara total biaya tenaga kerja dengan total jam kerja karyawan Anda. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui biaya tenaga kerja langsung per jam untuk perusahaan Anda. Mengetahui perhitungan biaya ini akan membuat cash flow perusahaan Anda tetap terjaga. Selain itu, perusahaan Anda juga terhindar dari kerugian karena kesalahan menghitung biaya tenaga kerja.