Bagi Anda seorang pemilik usaha, tentu gaji menjadi hal yang perlu Anda perhatikan. Terlebih, jika perusahaan Anda mempunyai banyak karyawan. Anda harus mempersiapkan dana dan membayarkan upah atau gaji karyawan secara rutin setiap bulannya. Untuk bisa membayar secara tepat, tentu Anda perlu melakukan perhitungan gaji dengan memperhatikan beberapa variabel. Ya, ada variabel tertentu dalam cara menghitung gaji karyawan, khususnya dalam menentukan gaji pokok.
Bila Anda gagal merencanakan pembayaran gaji, Anda berpeluang gagal bayar gaji karyawan Anda. Akibatnya, loyaitas mereka bisa menurun dan menganggap bisnis Anda kurang menghargai jerih payah dan tenaga karyawan.
Adapun kriteria-kriteria perhitungan gaji yang sering digunakan adalah pendidikan, kualifikasi pekerjaan, keterampilan, pengalaman karyawan hingga loyalitas kepada perusahaan. Gaji pokok merupakan imbalan untuk karyawan yang dibayarkan perusahaan. Besaran gaji pokok ini pun bisa berbeda-beda tergantung dengan kemampuan keuangan perusahaan.
Nah, dalam kesempatan ini, kami akan memberikan pembahasan tentang cara menghitung gaji karyawan. Simak ulasannya sebagai berikut.
Cara Menghitung Gaji Karyawan
Dalam perusahaan, ada dua status umum karyawan, yakni karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Nah, pada realitanya, kedua status karyawan tersebut mempunyai besaran gaji dan tunjangan yang berbeda. Tidak semua sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan merupakan karyawan tetap.
Perusahaan terkadang merekrut karyawan tambahan untuk mengemban pekerjaan yang sifatnya sementara. Hal tersebut banyak dilakukan perusahaan untuk menghemat anggaran pengeluaran perusahaan.
Selain berbeda besaran gaji, cara menghitung gaji karyawan tetap dan tidak tetap juga berbeda. Metode perhitungan gaji karyawan tetap adalah setiap bulan. Sementara itu, perhitungan gaji karyawan tidak tetap bisa menggunakan metode perhitungan per hari, per Minggu atau per bulan. Pembayaran gaji tersebut tergantung kesepakatan antara perusahaan dengan karyawan.
Untuk menghitung gaji karyawan tetap, berikut perhitungan yang bisa Anda gunakan: misalnya, Pak Budi bekerja di PT Maju Bersama. Pak Budi merupakan karyawan dan sudah menikah serta mempunyai 1 anak. Dia sudah menjadi karyawan tetap sejak beberapa tahun yang lalu. Setiap bulan, dia mendapatkan upah bulanan sebesar Rp 8.000.000.
Nah, bagaimana perusahaan bisa menentukan gaji pak Budi tersebut? Berikut perhitungannya:
Gaji Sebulan Rp 8.000.000
Pajak Jabatan 5% X Rp 8.000.000 Rp 400.000 (-)
Penghasilan netto sebulan Rp 7.600.000
Jumlah penghasilan netto setahun 2 X Rp 7.600.000 Rp 91.200.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak Rp 63.000.000 (-)
Jumah penghasilan Kena Pajak Rp 28.200.000
PPh 21 terutang 5% X Rp 28.200.000 Rp 1.410.000
PPh 21 per bulan Rp 1.410.000 / 12 Rp 117.5000
Gaji bersih Rp. 8.000.000- Rp 117.500 Rp.7.882.500
Bagaimana cara menghitung besaran gaji karyawan tidak tetap?
Yuk simak perhitungannya berikut ini! Misalnya, Pak Slamet merupakan karyawan tidak tetap di PT Sukses Bersama. Pak Slamet belum menikah dan mendapatkan bayaran setiap bulan. Besaran gaji yang dia peroleh setiap bulan adalah Rp 4.700.000. Berapa gaji bersih yang diperoleh pak Slamet? Berikut perhitungannya.
Penghasilan setahun 12 X Rp 4.700.000 Rp 56.400.000
Jumlah penghasilan Tidak Kena Pajak Rp 54.000.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp 2.400.000
PPh 21 terutang 5% X Rp 2.400.000 Rp 120.000
PPh 21 per bulan Rp 120.000 / 12 Rp 10.000
Gaji bersih Rp. 4.700.000- Rp 10.000 Rp.4.690.000
Baca juga: Pengertian Gaji, Jenis Dan Komponennya
Cara Menghitung Gaji Karyawan Prorata
Apa itu gaji karyawan prorata? Ya, gaji prorata merupakan pembayaran gaji yang diberikan perusahaan untuk karyawan yang bekerja di tengah bulan. Perhitungan ini juga disebut sebagai perhitungan proporsional. Nah bagaimana cara menghitung gaji prorata ini? Ada dua metode perhitungan yang bisa Anda tahu, yakni menghitung gaji berdasarkan jumlah kerja dan berdasarkan pada jam kerja.
Cara Hitung Gaji Karyawan Berdasarkan Jumlah hari kerja
Metode perhitungan ini memperhatikan jumlah hari kerja karyawan. Jadi, karyawan yang masuk kerja di pertengahan bulan tentu saja tidak akan mendapatkan gaji penuh. Perusahaan bisa menghitung jumlah hari kerja secara proporsional. Anda bisa menghitung berapa jumlah hari masuk kerja. Metode perhitungan ini pun juga cukup sederhana, yakni:
=(Jumlah Hari Kerja/ Jumlah hari sebulan) X besaran gaji satu bulan.
Misalnya, Pak Anwar mulai bekerja pada tanggal 17 Mei di PT Maju Sejahtera. Sebagai karyawan baru, dia menerima gaji bulanan Rp 3.000.000. Hari kerjanya adalah Senin hingga Jumat atau lima hari dalam seminggu. Bagaimana cara menghitung gaji bulan Mei pak Anwar?
Anda bisa menghitung total kerja selama bulan Mei terlebih dulu. Jika hari kerja di bulan Mei berjumlah 20 hari, maka dia telah kerja selama 10 hari. Perhitungannya adalah dari tangga; 17 Mei hingga 30 Mei ada 10 hari kerja. Oleh karena itu, perhitungan gaji prorata pak Anwar sebagai berikut:
=(10/2)0 X Rp 3.000.000 = Rp 1.5000.000
Cukup mudah bukan? Ya, perhitungan gaji berdasarkan hari masuk kerja memang lebih mudah dan lebih sederhana.
Cara Hitung Gaji Karyawan Berdasarkan Jam kerja
Selain berdasarkan pada hari kerja, Anda juga bisa menghitung gaji prorata berdasarkan pada jam kerja. Perhitungan gaji berdasarkan jam kerja memang lebih rumit dibandingkan jumlah hari kerja. Anda harus menghitung upah per jam dengan tepat. Setelah mengetahui jumlah jam kerja, kalikan dengan upah per jamnya.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak rumusnya berikut ini!
Upah per Jam = 1/173 X Gaji sebulan
Sebagai contoh, Pak Yuli kerja di perusahaan PT Mandiri Sejahtera. Dia masuk kerja pada tanggal 11 Agustus. Per bulannya, dia mendapatkan upah bulanan sebesar Rp 4.000.000. dalam seminggu, dia bekerja selama 6 hari. Nah untuk mengetahui besaran gaji prorata pak Yuli adalah sebagai berikut!
Upah Prorata Pak Yuli per Jam = 1/173 X Rp. 4.000.000 = Rp 23.121
Setelah mengetahui upah per jam, Anda bisa mencari besaran gaji prorata. Pak Yuli masuk kerja mulai tanggal 11 Agustus. Itu berarti dia bekerja selama 17 hari dengan rincian 15 hari bekerja selama 8 jam dan 2 hari bekerja 7 jam per harinya. Oleh karena itu, perhitungan gaji prorata pak Yuli adalah berikut ini.
=(15 hari x 7 jam x Rp23.121,00) + (2 hari x 5 jam x Rp23.121,00) = Rp2.658.915,00
Jadi, gaji pak Yuli untuk bulan Agustus adalah Rp 2.658.915. Gaji tersebut bisa dibulatkan ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebijakan kantor.
Cara Menghitung Gaji Berdasarkan Omzet
Khusus untuk usaha skala kecil, pemerintah memberikan dispensasi batas upah minimum. Itu karena omset yang perusahaan dapatkan hanya berkisar antara Rp 76 juta hingga Rp 1 miliar per tahunnya. Perhitungan gajinya berdasarkan pada rata-rata konsumsi warganya pada provinsi masing-masing. Ya, minimal upah pekerja UMKM adalah 50% dari rata-rata konsumsi warga.
Sebagai contoh, Anda mempunyai usaha kecil di wilayah Yogyakarta. Tingkat rata-rata konsumsi masyarakat di Yogyakarta adalah Rp. 1.000.000. Jadi, Anda harus membayar upah pegawai minimal Rp 500.000 per bulannya. Tentu saja, itu juga disesuaikan dengan beban kerja maupun keahlian. Aturan tersebut hanya memberikan gambaran perhitungan secara umum. Untuk besaran gaji, maka itu tergantung kesepakatan antara pengusaha dengan karyawan.
Memang pemerintah belum memberikan aturan upah secara detail untuk karyawan UMKM ini. Hal tersebut karena usaha kecil dan menengah masih mempunyai omzet yang masih tergolong kecil. Oleh karena itu, dalam perhitungan upah pun juga masih menggunakan aturan yang sifatnya umum.
Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan
Dalam menentukan gaji pokok karyawan, perusahaan atau pengusaha tidak boleh semena-mena memberikan gaji karyawannya. Ada payung hukum yang mengatur perhitungan gaji karyawan tersebut. Adapun undang-undang yang mengatur adalah Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Dalam peraturan tersebut, gaji pokok minimal 75% dari total penghasilan yang diterima setiap bulan. Gaji total karyawan tersebut merupakan penjumlahan dari gaji bersih plus berbagai tunjangan dan bonus. Biasanya besaran gaji pokok tersebut juga berbeda untuk setiap posisi atau jabatan. Dari jabatan terendah hingga tertinggi, tentu berbeda besaran gaji pokok yang akan mereka terima.
Untuk mendapatkan perhitungan gaji pokok yang tepat, ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan sebagai berikut:
Nilai Pekerjaan Secara Umum
Meski dalam jabatan atau posisi yang sama, setiap perusahaan akan memberikan gaji dengan besaran yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dari kemampuan keuangan masing-masing perusahaan. Namun demikian, Anda bisa menghitung rata-rata untuk mendapatkan besaran gaji secara umum.
Selain itu, faktor wilayah juga mempengaruhi besaran gaji dalam posisi yang sama. Sebagai contoh, gaji staf produksi di perusahaan Bekasi tentu akan berbeda dengan gaji staf produksi di Boyolali, Jawa Tengah. Faktor-faktor tersebut memegang peranan penting dalam menentukan gaji karyawan.
Setiap perusahaan memberikan gaji yang berbeda-beda tergantung dengan UMR di daerah masing-masing. Oleh karena itu, Anda bisa menghitung rata-rata gaji tersebut sebelum menentukan besaran gaji sesuai dengan finansial keuangan Anda.
Kesesuaian Skala Upah
Salah satu indikator yang digunakan perusahaan dalam menghitung gaji karyawan adalah dengan mengimplementasikan skala upah. Ya, setiap perusahaan biasanya mempunyai skala upah sebagai acuan untuk pembayaran gaji karyawan. Perusahaan umumnya memberlakukan skala upah berdasarkan pada kemampuan finansial perusahaan.
Hal itu juga yang membuat perusahaan bisa menentukan apakah mereka mampu membayar karyawan lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata gaji di pasaran. Indikator ini juga digunakan untuk melakukan perhitungan di luar gaji pokok, seperti tunjangan dan bonus. Semua variabel gaji tersebut akan dihitung untuk menentukan besaran gaji yang tepat untuk karyawan.
Kecakapan Karyawan
Selain menyesuaikan skala upah, kontribusi karyawan terhadap perusahaan juga menjadi pertimbangan dalam perhitungan gaji yang tepat. Jadi, Anda bisa melihat kontribusi yang diberikan oleh jabatan atau profesi tertentu. Jika memang jabatan tersebut memberikan dampak positif besar bagi perusahaan, tentu saja perusahaan akan memberikan apresiasi berupa gaji yang sesuai.
Selain itu, kinerja karyawan juga menjadi evaluasi untuk menentukan gaji karyawan. Jika ada karyawan yang sanggup mengemban tugas dengan baik, bahkan bisa memberikan kinerja di atas rata-rata, perusahaan bisa memberikan gaji lebih tinggi daripada karyawan yang lain.
Baca juga: Daftar Gaji Karyawan PT Freeport Indonesia
Kesimpulan
Itulah cara menghitung gaji karyawan secara lengkap yang bisa penulis sajikan untuk Anda. Perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya memang harus tepat waktu. Perhitungan tersebut akan berpengaruh pada performa perusahaan sekaligus kepada karyawan. Saat Anda mengetahui hitungan gaji karyawan, perusahaan bisa membuat anggaran belanja yang seimbang. Mereka juga akan lebih mudah dalam menentukan kebutuhan gaji karyawan sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Memberikan gaji karyawan secara tepat setiap bulannya akan meningkatkan loyalitas dan integritas karyawan pada perusahaan dalam jangka panjang. Karyawab yang punay integritas akan memudahkan bisnis Anda melakukan percepatan dan scale up karena memiliki tenaga yang militan.